Secangkir Kopi

“Ngapain sich lu minum kopi, air putih aja. sehat.?”
“Apa sich enaknya kopi?”
“Emang enak ya kopi?”
“Pahit kayak gini koq dibilang enak sich?”

Banyak banget deh pertanyaan dan pernyataan setipe dengan hal diatas. aku memang bukan penikmat kopi sekarang (dulu maniak banget). sampe pada suatu fase kalo g salah kelas 3 SMP aku muali ngerasa aneh *sakit, dibagian dada *jantung, setelah beberapa saat sebelumnya aku minum kopi. tetapi keanehan itu g ngaruh. sering dulu pas mau njelang ujian SMP, tiap malem pasti bikin kopi, seringnya sih 2 sachet nescafe original diseduh jadi secangkir #asli nikmat banget. apalagi kopinya ditemenin pisang goreng atau martabak ala diah atau roti kasmir sederhana …. wuh wuh … sampe beberapa cara nyeduh kopi aku praktekin, dari ngerebus kopi sampe ndidih trus disaring *kopi item. atau menutup rapat-rapat cangir setelah kopi diseduh beberapa detik. #cara nyeduh kopi yang diajarkan almarhum kakak aku. asli nikmat abiiiiiiisss, dengan di minum sluuuuurrrrrrrpppttt trus menghela napas *haaaaaaaaah #itu nikmat kaliiiiii….

kebiasaan itu tetep berlanjut sampai SMA kira-kira pertengahan kelas X, kenapa tidak sampai sekarang?? ya karena kopi berdampak negatif buat aku. parahnya tiap abis minum kopi sakit *aneh itu kerasa sampe sakiiiiiiiiit banget #g lebay lho ya…

dan pada akhirnya aku mati-matian ngehindari kopi. jadi, kadang Be.eM *bad mood* akut kalo ada yang nawarin kopi, apalagi nyodor-nyodorin kopi *kayak pecinta kopi item tanpa gula itu ntuh!

padahal ya, kalo menurut bacaan yang aku baca nih, mengkonsumsi kopi dalam kadar yang pas akan membuat orang bekerja lebih giat dan penuh konsentras. Namun, akan berlaku sebaliknya jika kadar caffein yang dikonsumsi berlebih. tapi dokter aku nyaranin agar aku nggak minum kopi, ibu aku ngelarang KERAS aku buat minum kopi, bapak aku ENGGAK SUKA kalo anaknya ini minum kopi, dan gara-gara sering ngerasa sakit sehabis minum kopi aku sadar diri … aku berusaha tidak mengkonsumsi KOPI walaupun rasanya niiiiiiiikmaaaaaaaaaaaatt banget #mantap.

nah ini nih mitos dan fakta yang aku temuin tentang kopi, malah bikin aku pengen minum kopi *lagi.

Prof Dr Deddy Muchtadi, MS, Kepala Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan FATETA, IPB, memberikan paparan seputar mitos dan fakta tentang kopi.

Mitos:

1. Minum kopi bisa menyebabkan kecanduan
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyimpulkan bahwa kopi tidak membuat ketagihan atau bersifat adiktif. Sejauh ini tidak ada bukti bahwa kafein bisa menimbulkan ketagihan serius layaknya penyalahgunaan narkoba.

Kafein dalam kopi yang sering disebut sebagai candu (ketagihan) merupakan senyawa GRAS (generally recognized as safe) oleh USFDA sejak tahun 1958. Konsumsi kafein yang aman pada orang dewasa maksimal 400 mg per hari.

Kafein dapat membantu kita untuk terus terjaga, karena menghilangkan kelelahan dan kantuk. Kafein juga bisa memperbaiki mood, serta meningkatkan daya konsentrasi. Itulah sebabnya rata-rata kopi dikonsumsi oleh mereka yang lembur bekerja, menghadapi deadline, atau tengah menghadapi serangkaian ujian.

2. Minum kopi bisa membuat keropos tulang (osteoporosis)
Tahun 1994, komisi penasehat NIH (National Institute of Health) USA menyimpulkan bahwa kafein yang sering disebut bisa menyebabkan keropos tulang tidak akan mempengaruhi penyerapan ataupun eksresi kalsium dalam tubuh.

Selama Anda mengkonsumsi kafein secara moderat (3 cangkir sehari), tidak akan mempengaruhi densitas (kekuatan) dan kandungan mineral tulang. Dengan demikian Anda tidak akan terserang keropos tulang.

3. Minum kopi bisa membuat tekanan darah tinggi (hipertensi)
Kafein yang tidak berlebihan (batas konsumsi per hari 400 mg) tidak akan menyebabkan hipertensi kronis. Mereka yang sensitif terhadap kafein mungkin akan mengalami peningkatan tekanan darah selama beberapa saat saja.

Kafein juga tidak akan menyebabkan penyakit jantung. National Research Council USA tidak menemukan kaitan antara mengonsumsi kopi dengan risiko penyakit jantung koroner.

4. Kopi tidak mengandung nutrisi
Dalam satu cangkir kopi (237 gr) terdapat kandungan air (235 gr), energi (2 Kkal), zat besi (0,02 mg), magnesium (7 mg), fosfor (7 mg), kalium (116 mg), flouride (215 mg), dan kafein (95 mg).

Bahkan kopi juga terbukti mengandung asam fenolat (klorogenat dan kafeat) yang berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menghilangkan pengaruh negatif radikal bebas. Anda tahu kan, jika tidak dicegah radikal bebas bisa menyebabkan penyakit degeneratif. Di Jepang, kopi digunakan sebagai sumber utama aktioksidan.

Kafein yang bertahan di dalam tubuh kita akan membuat kita terjaga selama:

Dewasa: 3-5 jam, bayi di bawah 6 bulan: 24 jam, ibu hamil: 7-8 jam, perokok: 2-3 jam. Ibu menyusui tidak diperkenankan minum kopi karena bisa berpengaruh pada bayi.

minum kopi bikin tahan ngantuk, kalo aku minum kopi bisa dua hari nggak tidur kali ya… ngak minum aja tahan begadang kok… mungkin ini hikmahnya dilarang minum kopi, lebih tahan kantuk dan tidak menghabiskan dana untuk beli kopi dan gula…hehehehe

apa sih enaknya secangkir kopi???

bagiku seenak ngesot ke gunung.

banyak yang ngelarang tapi tetep di nikmatin.

itu enaknyaaa … #mantap

Leave a comment